Tuesday, July 22, 2008

The Dark Knight

Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Action & Adventure
Setelah membaca sana-sini dari blog satu ke blog lain, dari resensi ini itu akhirnya gw nonton juga The Dark Knight (satu-satunya film Batman yang gak pake Batman di judulnya)

Khusus Dewasa

The Dark Knight (TDK), merupakan sebuah film yang menurut gw kategorinya noir atau dark film. Bukan sebuah film yang nampaknya diadaptasi dari komik, tapi lebih seperti adaptasi dari grafik novel. Ceritanya rumit dan penuh adegan yang gak pas buat ditonton anak-anak. Jadi.. ini bukan film buat anak-anak ya...

Seperti film sebelumnya Christopher Nolan tetap berpandangan bahwa kisah jagoan kelelawar ini lebih pas digarap dengan cerita dunia nyata dibanding super hero gaya komik. Semua adegan dan konfliknya seakan dibuat nyata. Ini pun nampak dari film Batman Begins, bagaimana kisah baju, mobil, dan batcave itu lahir. Di film ini, kemunculan para penjahat merupakan sebuah kunci dari ide cerita TDK.

Penjahat dan Pahlawan

Kenapa gw bisa bilang ini film bukan buat anak-anak? Salah satu alasannya adalah ide cerita dari film ini. Dalam film berbasis komik, penonton sudah diposisikan pada sebuah blokade, blok "penjahat" dan blok "pahlawan" (lebih enak disebut : jagoan). Sementara dalam TDK, ide cerita sepanjang film ini justru ingin menabrakkan konsep penjahat dan jagoan tadi. Penonton diajak menelusuri kasus demi kasus dengan membenturkan konsep siapa penjahat... dan siapa pahlawan. Konflik awalnya dengan mudah menggeret mafia sebagai musuh atau penjahat mutlak. Kebelakangnya, sulit buat dicerna mana konsep penjahat dan mana konsep pahlawan.

Seorang Jaksa Wilayah Harvey Dent, menjadi ikon pembolak-balikan konsep penjahat - pahlawan tadi. Lalu ada juga beberapa adegan yang sengaja ingin mengajak penonton beropini siapa itu warga dan siapa itu narapidana. Sang Batman pun terbawa dengan alur permainan konsep penjahat dan pahlawan ini. Joker dengan mudahnya menciptakan suasana bahwa hadirnya pahlawan tidak lain karena kehadiran seorang penjahat. Pertanyaannya, siapa yang mau menjadi penjahat sejati dan siapa yang mau menjadi pahlawan sejati? Batman-kah?

Siapa Penjahatnya

Di akhir film, gw teringat obrolan dengan seorang penari Bali yang tinggal di Hannover Jerman, dia menceritakan konsep leak bagi kepercayaan orang Bali. Gue rasa konsep ini sama banget dengan konsep cerita film TDK.

Joker hadir bukan sekedar sebagai penjahat, melainkan pelengkap kepahlawanan Batman. Ini bukan berarti Batman semata-mata sebagai pahlawan. Ia hanyalah manusia biasa yang mampu mengemas dirinya dengan gadget mutakhir hingga ia mampu menjadi penumpas kejahatan. Sebagai manusia, Batman pun dibenturkan dengan emosi, ambisi, dan kebingungan. Ini sangat manusiawi. Batman tidak bisa menhindari sifat-sifat tadi dengan alat-alat canggihnya.

Di dalam setiap diri manusia, pasti ada "kebaikan" dan "kejahatan". Mana yang dominan hanya itulah yang menjadikan karakter utama manusia itu. Seorang polisi bukan lah malaikat yang bisa tetap teguh berdiri di sisi kebaikan. Sementara seorang penjahat atau narapidana tidak berarti selalu berfikir untuk tetap berbuat jahat. Jika sudah demikian, siapa sebetulnya yang bisa memerangi kejahatan? dan siapa yang musti menciptakan kebaikan?

Sebuah pertanyaan yang agaknya sangat sulit jika musti dicerna oleh anak-anak. Ya.. balik lagi deh.. ini bukan film anak-anak.

Photo : YahooMovies

21 comments:

  1. adegan paporit gw...
    saat si narapidana gahar melempar detonator itu ke laut
    (sementara orang baik2 hampir saja memutar kuncinya... )


    dan yap.. BUKAN UNTUK ANAK-ANAK!!
    ^_^

    ReplyDelete
  2. Gue selalu seneng baca resensi film ti maneh, Tul... Walaupun dah nonton filmnya sekalipun... :D

    ReplyDelete
  3. oh, you complete me! *Joker gila!!!!!*

    ReplyDelete
  4. halaah... :P mana atuh resensi versi maneh... dari sisi ibu-ibu boga anak tapi nonton Batman hehehe...

    ReplyDelete
  5. Iya... karakter Joker-nya emang sinting ya.. keren banget. Apalagi gaya dia melet2in lidah sambil berdecak... duh bikin males

    ReplyDelete
  6. hah? emang kenapa klo ibu2 udah punya anak tapi nonton batman?
    *terkezutt*

    ReplyDelete
  7. kata mas-mas yg disebelah gua elu berisik!!

    ReplyDelete
  8. tul kalo utk org penakut kyk gw, cocok gak nonton TDK? gw gak suka adegan kekerasan soalnya....sukanya yg lembut2...hehehehe

    ReplyDelete
  9. Uhuk!! Uhuukk!! duh.. sampe batuk2.

    Gak sampai se-gamblang itu sih adegan kekerasannya. Buat kamu mah.. TDK kurang kasaaar hahahahahaa...

    ReplyDelete
  10. ... tapi film buat om2 dewasa yg masih kekanak-kanakan, atau yang rindu bernostalgia tentang masa kanak-kanaknya dulu.

    ReplyDelete
  11. can nonton euy, anak hayang ngilu bae yeuh.
    maneh geus balik tulz ti eropah ?

    ReplyDelete
  12. batman love joker = you complete me .. ceunah !

    ReplyDelete
  13. Udah... gw mo beliin komik lu.. kata Tita lu udah beli sendiri... kagak bilang2 lu

    ReplyDelete
  14. 1/3 bagian pertama agak ngebosenin gak sih menurut lo? i would classify this as drama rather than action kayaknya. dialog2nya banyak sempilan kritik sosial gitu. buat akting pemainnya emang cuma ledger yang worth to watch. yang lain kelibas gitu. since gak ada 3,5 gue kasih 4 juga deh, hehe

    ReplyDelete
  15. hah, tita bilang gw udah beli?.
    si tita salah tuh. gw ga beli yang "a.l.i.e.e.n" , gw pan nungguin elo beli dari lambiek.
    disini kagak ada yang jual lageeeee ... dudulz tita :-(

    ReplyDelete
  16. Yaah hahahaha... yo wes.. gw juga udah di Jakarta tuh :D

    ReplyDelete
  17. Yaah.. as always... 1/3 awal film itu kan emang introduction. Bagian ini emang paling boring tapi karena bagian ini juga kita jadi bisa tahu.. kenapa ada konflik (biasanya di 2/3 film)

    Iya ya.. drama kali ya? :D

    ReplyDelete